Saluran Jebol, Petani Kecamatan Lupi dan V Koto Terancam Gagal Panen
MUKOMUKOEXPOSE, MUKOMUKO – Diduga akibat kontruksi bangunan siring tidak memadai, sekitar 40 meter siring saluran wilayah DI kanan jebol. Diketahui saluran ini, mengairi lahan persawahan petani wilayah Kecamatan V Koto dan Lubuk Pinang. Jika tidak ditanggapi, maka ratusan hektare lahan sawah petani terancam gagal panen. Sementara berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini petani wilayah tersebut sudah mulai turun tanam. Kejadian ini diketahui Senin (20/11) sekitar pukul 5.30 WIB, oleh Kades Lalang Luas, Aman Zikri.
‘’Benar, kondisi saluran di wilayah DI kanan jebol. Ini kami ketahui secara kebetulan, saat saya melintas di lokasi tersebut. Mengetahui hal ini, pagi tadi sekitar pukul 7.00 WIB, persoalan ini sudah saya laporkan ke pihak penjaga pintu air. Kondisi saat ini air mulai berangsur surut, lantaran pintu air ditutup. Jika dilihat dari jebolnya bangunan itu, saya menduga kontruksi kurang memadai, sebab saat pembangunan saluran itu, tanah penahan tebing merupakan tanah timbunan, sehingga daya tahan diragukan,’’ungkap Kades Lalang Luas, Aman Zikri.
Terpisah Kades Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, SP 8, Hadi Sulistiyo, mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui jebolnya siring di wilayah Desa Lalang Luas tersebut. Jika benar info tersebut, menurutnya secara otomatis kondisi air akan surut mengaliri persawahan di wilayahnya. Ia menjelaskan, bahwa petani di wilayahnya, saat ini sudah mulai turun tanam. Artinya pasca dimulainya aktifitas turun tanam, kebutuhan air sangat dibutuhkan. Ia berharap terkait persoalan jebolnya siring tersebut, pihak BWSS VII secepatnya memperbaiki saluran tersebut.
‘’Jika tidak diperbaiki secepatnya, maka akibatnya sekitar ratusan hektare lahan sawah kami dipastikan gagal panen. Saat ini petani di wilayah saya sudah mulai turun tanam,’’demikian Hadi Sulistiyo. (rag)