Selain Dugaan Comot DD, Dugaan Fiktif Program Ketahanan Pangan 2022 Jadi Sorotan
//Rumus Institute Minta APH dan Inspektorat Turun Gunung
MUKOMUKOEXPOSE, MUKOMUKO – Terkait beredarnya isu dugaan comot Dana Desa (DD) tahun 2022 program fisik Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko, Sekretaris Rumus Institute, Rusman Aswardi, SP, meminta pihak Aparat Penegak Hukum (APH) dan pihak Inspektorat Mukomuko turun gunung. Tujuan agar menghindari polemik yang bersifat berkesinambungan secepatnya pihak terkait turun, sebab dalam informasi yang beredar, dugaan mengatasnama instansi dan lembagapun menjadi pembicaraan hangat ditengah masyarakat. Selain program fisik, juga muncul dugaan fiktif program ketahanan pangan budidaya ikan lele tahun 2022, yang menelan anggaran sekitar ratusan juta, namun hingga saat ini perkembangan tidak jelas. Bahkan informasi terakhir, program tersebut hanya menyisakan kolam kosong, lantaran benih ikan mati. Parahnya lagi, dari isu yang berkembang, diduga ada satu kelompok tidak memiliki kolam, namun realisasi benih tetap dijalankan.
‘’Untuk kelompok saya di dusun 3 hanya tinggal kolam kosong, benih ikan dengan jumlah 9000 benih mati. Artinya sudah tidak ada perkembangan lagi terkait pengelolaan budidaya ikan lele. Sejak penyaluran pada tahun 2022 itu, per hari benih ikan mati sebanyak 300 benih hingga 400 benih,’’sampai ketua kelompok Dusun 3, Azmi.
Terpisah Kasi pelayanan, Ones Prananda, sejauh ini ia masih bersikukuh bahwa program tersebut masih berjalan, sementara data terhimpun dari lapangan, program tersebut hanya menyisakan kolam kosong.
‘’Sampai saat ini, masih ada kelompok yang aktif terkait pengembangan budidaya ikan lele tersebut. Untuk anggaran sekitar Rp 144 juta termasuk anggaran pelatihan,’’jelas Ones
Terpisah Sekretaris Rumus Institute, Rusman Aswardi, SP, terkait munculnya berbagai polemik di wilayah tersebut, ia meminta pihak APH dan Inspektorat segera turun. Tujuannya menghindari polemik panjang dan untuk pembuktian kebenaran isu-isu yang berkembang.
‘’Selain kegiatan fisik tahun 2022, juga muncul persoalan dugaan Fiktif program ketahanan pangan tahun 2022, yaitu budidaya ikan lele. Untuk membuktikan kebenarannya, kami minta pihak APH dan Inspektorat segera turun, sehingga persoalan terkuak secara terbuka ke publik,’’tutup Rusman. (rag)