Tak Libatkan Organisasi Pers, Panitia HUT Kab Dinilai Angkuh
//Rusman: Telan Anggaran Rp 1.8 milliar, Program Tak Menyentuh
MUKOMUKOEXPOSE, MUKOMUKO – Didasari dari kabar kurang pas yang berkembang ditengah masyarakat, tentang minimnya sinergitas antara panitia HUT Kabupaten Mukomuko ke 20 dengan pihak media, wartawan dan lembaga yang ada di kabupaten, Sekretaris Rumus Institute Mukomuko, Rusman Aswardi, SP angkat bicara. Menurutnya dilangsir dari kabar tersebut, panitia HUT telah menunjukkan keangkuhan mereka. Sebab, peran media dalam memajukan daerah dianggap penting. Tak hanya itu, dengan anggaran Rp 1.8 milliar yang dikuncurkan daerah untuk memeriahkan pesta rakyat tersebut, program juga harus diselaraskan dengan kepentingan masyarakat secara luas.
‘’Saya menilai dari kabar yang berkembang, pihak panitia telah menunjukkan keangkuhan mereka. Kabarnya juga, selain kawan-kawan media yang tak diundang, lembaga lain juga demikian. Artinya pihak panitia telah benar-benar menunjukkan angkuhnya kepengurusan. Atau dengan kata lain, memandang sebelah mata dan menganggap segala persoalan enteng,’’ungkap Rusman.
Masih disampaikan, Rusman, terkait anggaran untuk kegiatan tahun ini, menurutnya itu angka yang cukup besar. Hendaknya dengan angka demikian, panitia juga memikirkan program yang tentunya menyentuh terhadap masyarakat secara luas, seperti menyediakan makanan gratis dan program lainnya, yang menyentuh.
‘’Kabarnya untuk malam puncak saja, menelan anggaran Rp 800 juta, sementara kami lihat hiburan rakyatnya hanya menghadirkan artis, yang menurut saya kurang pas. Harapan kami, jangan sampai acara selesai, menyisakan persoalan baru. Dan juga kami minta kepada Aparat Penegak Hukum (APH), mengawal ketat jalannya prosesi serapan anggaran kegiatan HUT ini,’’tambah Rusman.
Terpisah Ketua PWI Mukomuko, Budi Hartono, SP, terkait tidak diundangnya organisasi, propesi dan asosiasi pers yang ada di Mukomuko, ia sangat menyayangkan hal tersebut. Seharusnya pihak panitia harus cermat, sebab acara ini merupakan acara besar yang diselenggarakan setahun sekali, untuk masyarakat.
‘’Perlu digaris bawahi kalau wartawan tidak perlu diundang, sebab setiap kegiatan besar pastilah mereka akan hadir. Akan tetapi di kabupaten ini, sudah ada organisasi, propesi dan asosiasi pers. Dimana slogan sinergitas pemerintah yang digaungkan selama ini, kalau tidak saling menghargai. Setidaknya walau tidak secara keseluruhan, perwakilan harus diundang,’’sesal Budi. (rag)