Pupuk Subsidi Langka, Non Subsidi Tembus Rp 800 ribu
//Keluhan Petani di XIV Koto
MUKOMUKOEXPOSE, XIV KOTO – Sebagian besar petani di wilayah Kecamatan XIV Koto, saat ini tengah melaksanakan proses turun tanam Musim Tanam (MT) II. Yang menjadi keluhan saat ini, pupuk jenis urea dan phonska subsidi langka atau sulit didapatkan. Padahal diumur tanaman sebulan tanam, sangat membutuhkan pasokan pupuk untuk produksi, agar hasil panen maksimal. Parahnya lagi, dikios tedekat harga pupuk non subsidi dengan jenis itu, tembus diangka Rp 800 ribu per zak. Artinya jika dipaksakan menggunakan pupuk non subsidi biaya turun tanam dikhawatirkan tidak seimbang dengan produksi.
‘’Jika dipaksakan menggunakan pupuk non subsidi, biaya produksi amatlah tinggi. Hingga saat ini, pupuk subsidi sangat langka di wilayah ini, entah apa penyebabnya kami tidak tahu. Jadi terkait hal ini, sangat dibutuhkan peran pemerintah dalam meningkatkan pendapatan petani,’’ungkap salah seorang petani Desa Lubuk Sanai, Rusman Aswardi, SP.
Masih disampaikan, Rusman, untuk MT I lalu harga pupuk non subsidi diangka Rp 500 ribu per zak. Namun hingga mulai proses turun tanam MT II lalu, harga secara signifikan naik. Besar harapannya terkait persoalan ini, pemerintah daerah segera mengambil andil.
‘’Cukup signifikan kenaikan pupuk non subsidi, padahal diumur tanaman baru sebulan tanam, sangat kami butuhkan pasokan pupuk, sebab sangat berpengaruh pada tanaman padi kami,’’demikian Rusman. (rag)